Metroterkini.com - Demonstrasi penolakan omnibus law UU Cipta Kerja berujung ricuh di beberapa wilayah. Komisi III DPR menyebut setiap aksi unjuk rasa selalu ada pihak-pihak yang akan berupaya mengacaukan situasi.
"Kalau kita ingat-ingat, setiap demonstrasi besar yang terjadi di Indonesia selalu ada penumpang gelap atau provokatornya. Yang memang berniat memanaskan suasana dan membuat kondisi negara tidak stabil," kata Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni, kepada wartawan, Sabtu (10/10/2020).
Sahroni mengatakan polisi sudah mengantisipasi hal itu. Dia pun meminta polisi segera menangkap siapa pun aktor yang menjadi dalang di balik kerusuhan saat demo kemarin.
"Saya yakin Polri sudah mengantisipasi hal ini dan sudah mengantongi nama-nama di balik ini semua. Kami di Komisi III tentu akan terus mendorong Polri untuk mengusut siapapun yang membuat kekacauan di negeri ini," ujarnya.
Omnibus law UU Cipta Kerja resmi disahkan dalam rapat paripurna DPR, Senin (5/10). DPR bersama pemerintah dan DPD sebelumnya telah sepakat membawa omnibus law Cipta Kerja ke rapat paripurna.
Pengesahan omnibus law UU Cipta Kerja berujung demo mahasiswa-buruh di jalan. Aksi itu bahkan berakhir ricuh di sejumlah daerah, dari Bandung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Riau, hingga Lampung.
UU Cipta Kerja yang diprotes mulai dari isi pasal-pasalnya sampai dalam proses pengesahan yang terkesan dikebut. Apalagi, pengesahan UU Cipta Kerja ini digelar di tengah pandemi. [**]